teks

Selasa, 13 Desember 2011

mengajar


Berbagi Ilmu dengan Anak-anak

     Malam ini, tepatnya hari senin tanggal 12 Desember 2011 pukul 7 malam aku mulai menjalankan tugasku yang baru untuk melakukan pendampingan belajar. Pendampingan belajar itu dilakukan di desa Pohrubuh Condong catur. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berinisiatif untuk menjalankan pendampingan belajar karena dilatar belakangi kurangnya pendampingan anak-anak dalam belajar. Hal ini, terasa sayang karena melihat dari semangat belajar anak-anak yang cukup tinggi.
     Untuk hari Senin, aku (Hari TIP 2008) dapat jadwal untuk mengajar dan didampingi Ulfa (Psikologi 2009), Abid (Pemuliaan Tanaman 2010), dan Qibi (UNY 2011). Kita berempat mulai jalan menuju rumah Pak RW yang akan digunakan tempat untuk melakukan pendampingan belajar. Untuk hari pertama ini yang datang ada 7 anak, Nita (6 SD), Maryam (6 SD), Putri (6 SD), Aldi (6 SD), Rozaq (6 SD), Frendi (6 SD) dan Ipul (3 SMP). Kelas dibagi 2, untuk anak kelas 6 diampu oleh aku,ulfa dan qibi sedanngkan yang kelas 3 SMP diampu oleh Abid.
     Pelajaran kita mulai dengan bahasa indonesia. Anak-anak kita suruh untuk membuat pantun bebas dan membacanya didepan. Anak-anak mulai membacakan pantunnya satu persatu. Walaupun awalnya mereka masih sedikit malu-malu tapi akhirnya mereka berani membaca semua. Ternyata, pantun mereka bagus-bagus lho dan kebanyakan isinya tentang semanagat belajar (Jempol untuk kalian semua dek J ).
     Setelah itu, kita melanjutkan dengan pelajaran IPA. Berhubung, anak-anak tidak membawa buku IPA maka kita memutuskan untuk mengadakan games pengetahuan. Kita suruh mereka nebak dengan katga kunci yang ita berikan. Misal _  _  _  _  _  _  _  terdiri 7 huruf, organ ini termasuk dari panca indra, fungsinya untuk mendengar, apakah ini ???? Dan anak-anak langsung angkat tangan untuk menebaknya. Wooow kayaknya mereka pada antusias untuk menebaknya. Ckckck.
     Dan terakhir adalah pelajaran matematika. Hmmm kita melatih mereka untuk menghitung gabungan luas bangun.
Misal :

Berapakah luas bangun diatas???
Setelah selesai mengerjakan, mereka langsung satu persatu. Pertama, aldi maju. Kemudian Nita juga ingin maju karena jawabannya beda dengan Aldi. Dan Rozaq juga ikut maju karena jawabannya berbeda dengan Nita dan Aldi. Tepuk tangan untuk semangat mereka.
     Pelajaran yang saya petik dari pendampinga belajar ini adalah sebenarnya potensi anak Indonesia tidak kalah dengan anaka bangsa lainnya. Semangat, keceriaan, dan antusias mereka dalam belajar perlu kita dampingi agar mereka bisa mewujudkan cita-cita yang mereka inginkan.
     Kalian jangan takut untuk bermimpi tinggi, karena orang seperti kita ini apabila takut untuk bermimpi tinggi maka nantinya akan mati terinjak-injak oleh keadaaan. Tapi jangan lupa untuk mempersiapkan jalan untuk menjemput mimpimu itu. Bermimpilah, maka Tuhan akan memeluk mimpimu (Sang Pemimpi).

Siang-siang ada hujan badai
Badainya dicampur dengan halilintar
Kalau anda ingin pandai
Maka rajin-rajinlah untuk belajar
    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar